aku ingin ke padang rumput
bersinaran bersama
ilalang yang kuning
bergoyang seirama angin
dan beristirahat di pelukmu
seharian
nanti kita duduk berdua, ya.
tertawa-tawa
berderai-derai
sampai keluar air mata
nanti di bawah akasia tua
kau menggambarku
aku menulis tentangmu
lalu angin sore
akan meniupkan derita dari hatimu
jauh-jauh
sampai ujung langit biru itu
hilang sudah semua keluh
berganti dengan bulir-bulir peluh
ketika kita berkejaran
di padang rumput
sampai petang menjelang